Buah Kehidupan

Makna dibalik Dunia

7-an Blog

blog ini saya buat untuk membantu saya dan semua orang agar dapat melihat semuanya dengan kesadaran akan adanya hikmah yang tersembunyi dalam setiap kejadian, penciptaan, dan kata - kata

Who Am I?

Saya adalah manusia yang lahir pada tanggal 6 September 1988 di Malang, sebagai orang Malang tentu saya adalah aremania...tapi bukan aremania biasa, tapi aremania muslimin. Sekarang saya sedang kuliah di STMB Telkom Bandung, eh namanya sekarang udah jadi IM Telkom, Institut Manajemen Telkom. Sekarang lagi part-time di warnet, namanya cyber corner

Efek Bola Salju


Pernahkah anda melihat guliran bola salju?
Apabila bola salju sebesar tangan manusia digulirkan ke bawah dari atas gunung bersalju, apa yang terjadi? bola itu akan semakin besar seiring dengan semakin jauh turunnya bola salju itu dari atas gunung. Bahkan apabila udah mencapai kaki gunung, besar bola salju itu bisa melebihi ukuran manusia dewasa

Seperti itu jugalah perbuatan - perbuatan yang kita lakukan setiap hari. Meskipun perbuatan itu adalah perbuatan yang sangat kecil tapi dikemudian hari dampaknya bisa sangatlah besar. Perbuatan baik yang anda kira berpahala sedikit, bisa saja menjadi pahala terbesar anda. Sebagai contoh, apabila anda menyumbangkan sebuah buku biologi kepada anak SD, dan ternyata bertahun - tahun kemudian sang anak tersebut menjadi profesor ternama , ia menyelamatkan ribuan manusia dengan penemuannya yang ternyata dasar dari semua itu adalah sebuah buku lapuk berjudul "biologi untuk SD". Siapa tahu???
Tapi masalahnya, begitu juga dengan perbuatan buruk kita. Perbuatan buruk yang kita sangka hanya akan menjadi dosa kecil, dapat menjatuhkan kita ke keruntuhan.
Efek Bola Salju memberitahu kita untuk selalu memikirkan apa dampak negatif dan psotif perbuatan yang hendak kita lakukan...

Baca Selengkapnya!!!

Contoh Kepemimpinan Nelson Mandela


Nelson Mandela adalah seorang legenda di dataran Afrika, dialah yang membebaskan masyarakat Afrika dari belenggu rasialisme. Uniknya beliau menjabat sebagai Presiden hanya sebanyak satu kali, dan itupun tidak melebihi masa jabatan seorang Presiden di Afrika. Padahal kita mengetahui banyak sekali tokoh - tokoh yang menjadi legenda di negaranya, berkuasa lebih dari beberapa periode jabatan Presiden, sebut saja di negara kita yaitu 2 tokoh besar Sukarno dan Suharto. Apaa yang menyebabkan Mandela hanya berkuasa dalam 1 periode?

Ternyata itu adalah keinginan beliau sendiri! Beliau ketika sudah habis masa jabatannya ditawari untuk mencalonkan diri lagi sebagai Presiden, tapi apa kata beliau? beliau berkata kurang lebih begini "biarlah sekarang yang muda menggantikanku, karena dia lebih paham soal politik dan ekonomi saat ini".
SALUT! di jaman yang sangat materialis saat ini, Mandela tetap memikirkan jauh ke depan dan bersedia mengalah demi rakyat. Dan hal ini sangat berbeda dengan di Indonesia, dimana semua bersaing demi kepentingan kelompok, ketika ada yang kalah mereka malah tidak mengakui kalau mereka kalah...
Indonesia, Luhur pendahulumu, Gagah Pejuangmu, Sekarat hidupmu

Baca Selengkapnya!!!

Untuk Indonesia ?



Pemimpin seharusnya dan selayaknya adalah sosok yang memiliki apa yang disebut dengan akhlak yang baik, dan bukan sosok yang berpikiran dan berperilaku busuk yang hanya mentahtakan kepentingan pribadinya,bukan kepentingan masyarakat, bukan kepentingan rakyat. Tak dipungkiri bahwa sudah banyak pemimpin tolol (yang berpikiran dan berperilaku busuk tadi) yang ada di sekitar kita. Mereka yang tolol itu telah dengan sadar dan sengaja memperjual-belikan kepentingan rakyat! Apa nggak ada lagi yang bisa diperjual-belikan?!oh ya, ada. Apakah jabatan yang mau diperjual-belikan?! Sepatutnya kita kecewa akan hal-hal busuk itu, tapi jangan terlalu munafik untuk mengakui hal itu.


Walaupun kita nggak mungkin bisa mendapatkan seorang pemimpin yang sempurna. Dan pasti nggak ada yang sempurna selain YANG MAHA ESA.
Buka mata! Buka telinga! Buka mulut! Buka hati kita kawan, saudara ku se- Indonesia Raya. Kemuliaan, kesucian Indonesia sudah terdistorsi. Jangan kita salah dalam menentukan yang akan memimpin negeri, yang akan memimpin kita, yang akan memimpin Indonesia kita. Jika diistilahkan itu, “jangan memilih kucing dalam karung”. Tapi apa iya, calon-calon pemimpin di negeri ini diibaratkan kucing? Yang mitosnya punya nyawa sembilan, yang jago melihat dalam gelap, yang selalu kembali ke orang yang pernah memberi makan, yang selalu naik ke meja makan jika yang memelihara lupa memberi makan.
Jangan kita salah dalam berbuat untuk hidup mati kita, untuk kita, untuk Indonesia kita. Inget nggak? “kedaulatan ada di tangan rakyat…” (semoga yang ini nggak di amandemen)

by Dida, dan blognya

Baca Selengkapnya!!!

Bersyukur dengan senyum tulus








Dunia saat ini dipenuhi dengan orang - orang yang berwajah muram, cemberut, dan tidak bersemangat. Saya tidak mengerti mengapa, apa karena sudah tidak ada lagi sesuatu yang indah? saya rasa tidak, birunya langit masih menemani kita, hijaunya tumbuhan masih terpampang, keperkasaan lautan masih tersedia, lembutnya semilir angin masih menyapa. Mungkin mereka seperti itu karena kehilangan kepekaan terhadap sesuatu yang indah itu sendiri.
bahkan monyet pun mengerti apa yang harus disyukurinya, lihat saja senyumnya yang tulus! hanya sedikit manusia saja yang dapat mengeluarkan senyum ini akhir2 ini.

Bersyukurlah atas semua yang engkau dapat, bila itu kesusahan maka bersyukurlah engkau mendapat ujian yang dapat menaikkan derajatmu. Bila itu keberhasilan maka bersyukurlah karena engkau mendapat apa yang kau inginkan

bersyukurlah dan syukur yang paling kecil adalah tersenyum dengan tulus... masa kalah sama monyet!!!

Baca Selengkapnya!!!

Demokrasi kebablasan


inilah demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan, mereka dengan tenang menghina calon pemimpin mereka, menghina bendera mereka, entah bagaimana bila Obama benar-benar terpilih menjadi Presiden mereka. Dan ini sebagai contoh demokrasi kebablasan yang diterapkan oleh Amerika.

Bagaimana dengan Indonesia, katanya kita memakai demokrasi juga tapi diberi embel-embel bertanggung jawab. Ya memang benar, rakyat yang menanggung pejabat yang menjawab.

silahkan commentnya

Baca Selengkapnya!!!